Rabu, 30 Mei 2018

Wujud Komitmen Penolakan RUU Pertembakauan, Mahasiswa FKM UI Gelar Aksi Damai


Doc Pribadi
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang tergabung dalam Aliansi Tolak RUU Pertembakauan, Minggu (6/5) mengadakan kegiatan aksi damai berupa long march dan pertunjukan teatrikal di kawasan CFD Sudirman, Jakarta. Aksi ini merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah dan para industri rokok terhadap bergulirnya kembali Rancangan Undang-Undang Pertembakauan (RUUP).

Pada tahun 2014 lalu RUUP sempat ditolak melalui rapat di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan namun kembali masuk dalam daftar prolegnas 2015-2019. Bahkan pada sidang paripurna DPR tahun 2017, RUUP kembali masuk pada prolegnas prioritas tahun 2018 nomor 11. Kondisi-kondisi tersebut menjadi pemicu munculnya keresahan akademisi FKM UI hingga akhirnya menginisiasi dilakukannya aksi damai ini.

“Pemerintah, pembangun kebijakan, pembuat regulasi harusnya sadar dan memprioritaskan hal-hal yang seharusnya diprioritaskan. RUUP ini yang diprioritaskan hanya ekonomi dan perindustrian. Tapi jika kita mengutamakan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, nantinya negara bisa dibangun lebih berkelanjutan lagi,” ujar Gerald Bagus Aprilianto selaku ketua aksi damai saat ditemui di tengah aksi.

Ada tiga rekomendasi yang diusung dalam aksi ini. Pertama adalah mendorong pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengkaji ulang isi RUU Pertembakauan berdasarkan amanah dari UUD 1945 Pasal 28A dan 28H poin (1) tentang hak hidup dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat. Kedua menguatkan dan tetap berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan ataupun PP terdahulu terkait pertembakauan karena RUUP dirasa sudah tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam membentuk Indonesia Sehat. Ketiga melibatkan berbagai sektor pembangunan seperti ekonomi, lingkungan, ketenagakerjaan, pertanian, dan khususnya kesehatan dalam menyusun RUU.

Kawasan CFD Sudirman dipilih sebagai lokasi aksi karena diharapkan semakin banyak masyarakat yang mengetahui tentang isu RUUP ini. “Kita pengen meningkatkan antusias masyarakat. Beberapa mahasiswa FKM saja bisa jadi belum banyak yang tahu tentang RUU Pertembakauan, jadi sekarang sudah waktunya buat nyebarin ke masyarakat luas,” sebut Gerald. Ia juga berharap lewat aksi ini makin banyak anak muda yang paham dampak RUUP ini.

Doc Pribadi
Aksi tolak RUU Pertembakauan dimulai dengan long march sepanjang kawasan Sudirman diiringi dengan orasi mahasiswa dilanjutkan dengan pertunjukan teatrikal, pembacaan puisi, dan diakhiri dengan pembacaan komitmen penolakan RUU Pertembakauan oleh peserta aksi. Publik turut merespons aksi ini dengan ikut berfoto dan berdiskusi langsung dengan mahasiswa terkait isu yang tengah diusung. Beberapa warga pun ikut berpartisipasi dengan aksi yang digelar mahasiswa FKM UI ini dengan menandatangani kain putih sebagai bentuk dukungan.

“Saya turut mendukung kegiatan ini. Bisa dibilang saya itu benci sama rokok. Ayah saya merokok dan lucunya dia menasehati kami anak-anaknya biar nggak merokok,” jelas Abdillah Widi (22 tahun) salah satu pengunjung CFD asal Bekasi yang ditemui di sela aksi. Saat ditanya respon terkait RUU Pertembakauan yang tengah diusung, Abdil menyebut bahwa dirinya belum mengetahui sebelumnya, “Saya baru tahu ada RUU Pertembakauan, di TV kayaknya nggak pernah ada,” jelasnya. Abdil turut menyampaikan harapannya agar para perokok aktif lebih peduli dengan perokok pasif dengan tidak merokok sembarangan.