Minggu, 13 Mei 2012

Hikmah Tragedi Sukhoi Superjet 100

Pertama kali aku mendengar berita jatuhnya pesawat naas itu adalah dari salah satu stasiun televisi. Kali pertama aku mendengarnya sih hanya biasa, seperti berita kecelakaan lain. Namun kali ini berbeda. Entah mengapa dan bagaimana aku begitu antusias dengan yang satu ini. Tiap ada pemeberitaan di media aku begitu bersemangat menyimaknya. Dalam hati begitu ingin bergabung sebagai tim evakuasi menyelamatkan para korban. Namun apa daya tangan tak sampai.

Kali ini tim direpotkan oleh sulitnya medan. Pencarian titik lokasi pun memakan waktu hingga beberapa hari. Setelah ketemu pun masih pula dihadapkan dengan kondisi cuaca yang tidak begitu mendukung, kemiringan tkp yang mencapai 850. Kedalaman jurangnya pun bukan main, kabut tebal kian menyulitkan evakuasi. Kali ini tim harus bekerja ekstra, aku salut dengan mereka, berdedikasi tinggi. Jiwa sosial mereka patut untuk diacungi jempol.

Lepas dari itu semua, mari sejenak kita telisik lebih jauh hikmah hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa yang merenggut kurang lebih 45 jiwa itu. Satu hikmah yang paling saya dapet adaantunlah bagaimanapun dan betapapun manusia telah berusaha, tetap jika Allah tidak mengizinkan maka tidak akan pernah bisa. Semua tergantung ridho Allah.

Manusia boleh berencana, wajib malah , berusaha apalagi, namun yuk mari kita kembalikan semuanya kepada Allah. Yang maha memiliki kesempurnaan, dalam tiap keputusannya. Satu hal yang kita wajib yakini adalah, segala sesuatu yang terjadi pastilah atas izin-Nya oleh karenanya pastilah itu yang terbaik. Baik untuk kita belum tentu baik bagi Allah. Allah jauh lebih pandai, lebih jeli perhitungannya dalam segala hal. Kita bukan apa apa, kita bukan siapa siapa melainkan hanya pertolongan dari Allah. Alangkah sombon jika kita tidak menyerahkan urusan kita kpada-Nya (ikhlas).

Hubungan dengan peristiwa ini adalah, kalau kita flashback sebentar, penerbangan sesi kedua ini hanyalah untuk promosi semata. Jarak tempuhnya dekat bahkan. Hanya untuk tujuan komersial aja. Namun apa dikata, Allah berkehendak memanggil mereka melalui cara ini. Tak ada yang menyangka jika ini akan merenggut puluhan nyawa, tak ada yang menduganya. Rencana manusia tidak akan pernah bisa mengalahkan rencana agung-Nya.

So, mari senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, senantiasa beristighfar, minta selalu agar dalam lindungan-Nya. Ingatlah bahwa dalam setiap langkah kita, merasa melihat Allah maupun dilihat Allah agar kita dapat menjaga setiap langkah kita ^^

0 komentar: