Selasa, 03 Juli 2012

Jilbab (II)

 Assalamualaikum wr wb


Postingan kali ini, aku pengen berbincang masalah cewek, khususnya bab berjilbab. Sebelumnya aku juga sempat menyinggung masalah ini, membahas mengenai niat berjilbab dan tantangan tantangan khusus yang biasa menghinggapi para pemula. Namun kali ini aku ingin mengupas tentang harkat memakai jilbab itu sendiri.

Hal yang begitu menggelitik aku hingga menulis ini adalah, ketika beberapa saat lalu aku bertemu dengan teman lamaku, kami tak sengaja bertemu. Mulanya aku hanya memandangnya dari arah kejauhan, sepertinya aku mengenal orang ini, tapi siapaa... eee ternyata teman lama. Namun ada satu hal yang sangat aku sayangkan, dulunya aku mengenal dia sebagai gadis lugu, berjilbab pulaa. Setalah beberapa tahun tak ketemu, dia sudah berubah 180 derajat, sekarang dia tumbuh menjadi gadis yang jauh dari perkiraanku, dia sekarang tidak berjilbab.
Jeng jeng ...

Aku sungguh menyayangkan hal ini, apakah sebenarnya hal yang membuat dirinya memutuskan untuk melepas jilbab yang dulunya rutin ia kenakan. Aku tak tau dan tak sempat menanyakan padanya, tak mungkinlah ya. Entah masalah keluarga, faktor lingkungan, atau apalah itu aku tak tauu pastii.

Dari kejadian itu, aku sebentar merenung. Sunguh beruntung para wanita yang hingga saat ini dan sampe nanti bisa mempertahankan jilbabnya. Kejadian ini sesungguhnya tidak akan terjadi asal masing masing dari kita yang berjilbab, menyadari sepenuhnya akan niatan untuk birjilbab untuk apa. Jika niatnya sudah benar dan dijalani dengan sepenuh hatinya, aku yakin itu tak akan menjadi masalah dikemudian nantinya. Tak peduli ia berada dalam lingkungan yang sangat tak mendukungnya sekalipun asalkan ia sudah benar meluruskan niatnya itu ku kira tak akan ada masalah.

Saya juga mengapresiasi mereka yang masih mencoba coba melatih diri untuk membiasakan diri untuk berjilbab. Mereka mengenakan jilbab pada saat ada acara khusus, selebihnya belum. Itu lebih tinggi nilainya menurutku daripada berjilbab kemana mana tapi ujung ujungnya lepas jilbab, astaghfirullah. Memang berjilbab bukan perkara mudah. Berjilbab itu munculnya dari lubuk hati yang paling dalam. Tidak bisa dipaksakan, itu butuh proses. Untuk Anda yang saat ini sudah berjilbab, wajiblah Anda bersyukur.

Berjilbab secara tidak langsung akan membentuk citra diri anda, jilbab adalah cerminan jiwa anda. Berjilbab akan memberi kedamaian batin pada anda, dapat juga berfungsi sebagai tameng. Jagalah jilbab anda, seperti anda menjaga diri anda sendiri. Anda akan terlihat lebih anggun dengan mengenakan jilbab. Percaya deh!

Pada mulanya aku mengenakan jilbab itu juga butuh proses, niat awalku adalah berjilbab hanya saat ke sekolah aja. Namun dengan waktu aku mulai memperbaikinya, saat bermain ke rumah teman, ngerjain tugas, belanja dan sejenisnya aku membiasakan untuk berjilbab. Itulah indahnya niatan kita kalau kita benar benar serius, insya Allah ada jalan.

0 komentar: