Selasa, 03 Juli 2012

Ikhlas Bagiku

Belum genap setahun aku membaca buku Quantum Ikhlas. Buku yang dianjurkan oleh guruku. Pada awalnya aku hanya mengeahui secara garis besar materi keikhlasan itu. Bila kita mampu mengaplikasikan ikhlas secara lahir batin, insya Allah kehidupan kita akan semakin mudah. Intinya begitu, namin secara detail aku belum begitu tau.

Pada awal percobaan sih, aku mencoba mengikhlaskan apa pun yang aku terima meski tak ku sangkal aku banyak melakukannya dengan terpaksa. Ikhlas lahir batin itu bukan perkara mudah. Namun aku biarkan keterpaksaan ini mengawalinya, aku berharap semoga nantik akhirnya aku bisa menemukan hakikat keikhlasan itu sendiri.

Perlahan namun pasti aku coba untu senantiasa ikhlas. Namun apa yang selama itu pula aku belum menerima apa yang dimaksud dalam teori Quantum Ikhlas itu. Bahkan tak jarang aku bingung membedakan ikhlas yang kujalani ini apakah masih dibumbui dengan keterpaksaan, ikhlas untuk kesombongan atau ikhlas karena nafsu, sungguh aku bingung. Aku mencoba bertanya dengan guruku yang sudah terlebih dahulu bergelut dengan teori ini, namun penjelasannya begitu panjang hingga tak bisa disampaikan lewat pesan. Dan kebingunganku pun masih belum menemukan jawabnya. Hingga suatu keika, Allah memberikan jawaban atas seluruh pertanyaanku itu dengan ujian nasional.

Aku menangis terharu, tak menyangka bahwa Allah memberikan sesuatu yang lebih dari apa yang aku minta. Aku mendapat nilai ujian nasional yang jika dinalar tak masuk akal mengingat aku hanyalah gadis dengan kemampuan yang biasa. Dan ini adalah murni atas usahaku. Aku bersujud bersyukur atas kemurahan yang Allah berikan kepadaku. Aku menangiss haruuu dalam sujudku seketika setelah aku mengetahui nilai nilaiku. Allah memang maha baik.

Sejenak aku merenung sesungguhnya apa yang bisa membuat aku mendapatka ini. Ternyata kini, aku menemukan hakikat keikhlasan sejati. Ternyata ikhlas itu bukan untuk dipaksakan. Ikhlas bukan untuk dibuat buat. Ikhlas hadir apabila kita membiasakan menghadirkannya dalam hati kita. Ikhlas hadir jika tindakan kita benar dan sejalan dengan perintah-Nya. Ikhlas itu saat dimana kita hanya berdua dengan Allah, kita menyerahkan segala sesuatunya pada-Nya, tanpa berpikir kelak Allah akan mengabulkan entah tidak, itu sudah diluar wewenang kita. Kita serahkan pada Allah biar Allah yang mengurusnya, biar Allah yang memutuskan, kita harus yakin atas segala keputusan-Nya.

 Kurang lebih begitulah aku memaknai keindahan ikhlas. Semoga kita bersama sama senantiasa berlaku ikhlas. Tapi ingat kita harus membiasakan, karena boleh jadi ikhlas menghilang lantaran jarang digunakan. Keep your spirit guys ^^

0 komentar: