Hari ini, tertanggal 13 juni 2012, merupakan titik puncak perjuanganku mendapatkan satu kursi mahasiswa tahun ini. Tesnya sih udah sejak kemarin, entah mengapa dan bagaimana aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan tesku kali ini. Tidak seperti saat mengikuti tes tes sebelumnya, yaah, tes telkom dan stis maksudku, ini terasa jauuh berbeda, terlebih lagi pada saat memohon doa restu ibuk bapak.
Aku tak kuasa menahan air mata, yang sebelumnya tak aku rencanakan. Terlebih lagi saat aku memohon doa restu ibuk, aku tak kuasa menyelesaikan kata kataku, air mata itu tiba tiba menetes kian derasnya. Ibuk yang tau kondisiku langsung melanjutkan apa yang sekiranya akan aku katakan. Begitu pula saat aku memohon doa restu bapak dan mbak wik.
Aku kebagian fakultas kedokteran UGM gku lantai 5 sebagai tempat tesku. Berhubung rumahku dan tempat tes masih bisa dijangkau dengan motor maka aku putuskan untuk nglaju sendiri. Ku prediksikan perjalanan maksimal ± macetnya satu jam, maka aku berangkat pukul 6an lebih beberapa menit. Namun apa yang terjadi??? Hari pertama aku disambut dengan kemacetan diberbagai titik. Tiap ketemu lampu merah, maceetnya bukan main. Kemacetan paling parah ada diseputaran bunderan UGM. Akhirnya sampai juga ditempat tes. Taukah engkau aku sampai disana jam berapa? 10 menit sebelum bel, yaahh pukul 7.20 untuung saja, lantai lima masih bisa dijangkau dengan lift. Andaikan tidak, habislah sudah energiku untuk olahraga yang tak direncanakan pagi itu. Namun aku bersyukur, karena pada saat menghadapi kemacetan yang luaar biaassa itu, aku tidak sempat menengok waktu, andaikan aku melihatnya, mungkin aku akan terburu buru dan menghalalkan segala cara untuk sampai ditempat tujuan, mungkin hatiku akan berdesir tak karuan, untung saja tidak. Aku baru melongok jam tangan sesampainya di lokasi ujian, syukurlah.
selesai tes hari pertama sebenarnya aku sedikit tidak lepas, melepas hasil kerjaku saat itu, ada sedikit ‘nggrundel’ , tapii lagi lagi ada yang menasihatiku mengingatkanku akan kekuasaan Allah. Aku menjadi teringat pesan guruku, satukan logika kita dengan logika Allah karena dengan logika Allah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Allah mampu mengadakan dari yang tiada dan meniadakan dari yang ada. Serahkan, pasrahkan, iklaskan pada Allah, biar Allah yang memutuskan, tugas kita adalah berusaha lahir dan batin :’)
Hari kedua pun diawali dengan jauuh lebih lancar, tidak ada kemacetan berarti, sampai di tempat tes pun aku masih sempat untuk sholat dhuha. Selepas itu aku mengerjakan tes dengan begitu keyakinan. Selesai itu, mendadak aku tersenyum begituu lebarnya, aku merasa begitu damai bahagia haru semua rasa ada, rasa bahagia. Kumpul di masjid kampus UGM, aku menunaikan sholat syukur, atas kelancaran dan bantuan yang diberikan Allah kepadaku. Aku tak bisa membayangkan andaikan ada satu atau lain hal yang tidak diharapkan terjadi, pasti aku tidak akan menyelesaikan tes SNMPTN seperti ini. Apapun hasilnya aku serahkan pada-Nya, itu adalah yang terbaik. tugas kita adalah berusaha.
Dari maskam menuju FKG UGM, entah tadi itu suatu kesengajaan atau memang begitu, disamping motor pas tempatku parkir ternyata ada motor milik dokter gigi entah namanya siapa tapi dibawah kolom nama aku lihat tulisan ‘bedah mulut’ yang itu adalah tujuanku saat ngambil spesialis nanti. Wahaaa, entah aku yang terlalu bersemangat atau bagaimana. Tapii aku senang , itu yang penting :D
Ada lagi kebetulan menjelang aku tes SNMPTN. Kala itu bulekku kerumah ngurusi hajatan, eee ternyata beliau sakit gigi nggak sembuh sembuh, kenapa sakit giginya pas ada hajatan beginii, rempong deh. Tetanggaku juga saat itu ngobrol ngobrol sama aku, ee nggak tau kenapa yang dibicarain masalah gigi, sakit gigi. Selain itu ternyata keponakanku juga mengeluhkan sakit gigi 1 hari sebelum tes. Andaikan aku udah buka praktik pasti udah aku obati, kataku kepada mereka. Hha, entahlah ini pertanda apa, yang jelas setelah kejadian itu keyakinanku menjadi bulat sepenuhnya untuk menatap KG UGM, kampus tercinta, aamiin :’)
Doakan ‘Jati Setyarini di KG UGM 2012 ini’ aamiin :)
0 komentar:
Posting Komentar