Sabtu, 04 Agustus 2012

Mimpiku di Bidan (bye KG)

Assalamualaikum wr wb

Memang sudah saatnya saya berkemas, menegmas barang barang yang saya perlukan dan meninggalkan yang tidak. Begitulah analogi jalan kehidupan yang saya lalui saat ini. Bukan barang baru lagi enkaupun sudah cukup tau, kg ugm adalah cita cita saya sejak dua tahun lalu, dan sekarang terjawab bahwa ada yang lebih baik daripadanya. Aku masih teringat jelas akan perjuanganku dulu, kebelet kepingin masuk fakultas itu. Aku beberkan cita citaku pada dunia, biar mereka turut menyumbang doanya, aku tulis mimpiku itu dalam setiap sudut bacaku, aku ambil properti yang sekiranya bisa memacu semangatku. semua aku perjuangkan untuk bisa masuk ke kampus impian.



Mungkin ini akan menjadi memori tersendiri buatku, sampai kapan pun aku akan teteap menjadikannya kebanggaan :)

Dan pada akhirnya aku memilih bidan, jurusan yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Dulu, kala aku bercita cita menjadi seorang dokter gigi, aku punya mimpi mengadakan operasi bibir sumbing dan juga membuka klinik konsultasi gigi gratis bagi mereka yang tidak mampu, mengadakan penyuluhan tentang perlunya menjaga kesehatan gigi, sepertinya menyenangkan ya?

Namun Allah berkata lain. Tahun ini aku tidak diberikan ijin kesana. Mau nyoba tahun depan jat? Mboten, maturnuwun. Emang duit tinggal metik ape? Kasian lah ya kerja keras orang tua mosok iya kita sia sia-in setaun??

Apakah mimpiku berhenti sampai disini? TIDAK, tentu saja tidak. Mungkin Allah ingin aku mengabdi dengan masyarakat di bidang yang lain, bukan dalam lingkup gigi. Sebenarnya itu tak masalah, di bidan aku juga bisa kok membuka klinik persalinan gratis bagi kaum yang kurang mampu, memberikan pengobatan gratis pun juga bisa, bahkan kalau dirasa rasa di bidan inilah banyak membutuhkan pengabdian, right? Selain mengabdi di masyarakat aku juga pengen bekerja di dinkes, g tau tuh kenape, pengen aja. Hha.

Sebelum lanjut, aminkan mimpi saya diatas dulu ya? Terimakasih, semoga Allah juga meridhai apa yang menjadi mimpi mimpimu, aamiin :)

Jalan hidup seseorang memang misteri, seperti dalam Asmaul Husna-Nya, ‘ya Khabir’. Menengok teman temanku, sebenarnya nggak cuman aku yang unpredictable, banyak juga kok. Ada yaang pengen jadi dokter dikasih akuntan, ada yang pengen bidan dikasih matematika, ada yang pengen bahasa jawa dikasih bidan, sangat misterius sekali. Namun pasti inilah yang terbaik.

Inget pesen temenku dulu saat aku masih kebingungan (antara undip dan bidan), dia menyarankan untuk ambil undip, dan alasannya pun menggelitik. ‘eh, nanti kalo kamu ambil undip, kamu bisa sekalian nyari jodoh lo jat, pilihannya banyak, bener deh’. Ajee gilee, tauk tuh apa yang menjadi landasannya berbicara begitu. La kalo jodoh saya di undip, kalo di ui gimana hayoo???

Pesan saya : ‘Mencari tempat kuliah itu tidak berlandaskan mencari jodoh semata, banyak faktor penting lainnya yang musti kita pertimbangkan juga’
kalo perlu dicatet tuh :D

emang nggak saya pungkiri, di poltekkes pergaulannya beda sama di kampus. Saya pun memakluminya, inilah dunia yang saya pilih. Saya harus bertanggung jawab dengan pilahan saya itu. Saya harus memeberikan yang terbaik. Menjadi bidan yang profesional, bidan yang baik hati :’)
Aamiin
Wassalamualaikum wr wb




0 komentar: